Recent post
Archive for 2015
Original / Romaji Lyrics | English Translation |
---|---|
nee kimi wa ima dare o omotte iru no?
watashi wa kimi o omotte iru yo | Say, whom are you thinking about right now?
As for me, I'm thinking about you. |
mado o akeru to kanjita
Ah yoru no nioi ima dare no kao ga kokoro no naka ni ukanda? | I could sense the scent of the night,
ah, when I opened my window. Right now whose face is surfacing in my mind? |
tsumetai ame zubunure ni
natte'ta watashi ni kimi dake ga sono te o sashinobete kureta'n da | When I was soaked from head to toe
from the freezing rain, you were the only one who would offer me a hand. |
naze itsumo kimi na'n darou
sasaete kureru hito wa sono tabi mata suki ni natte yuku | Just why is it that you're always
the one giving me strength? Whenever you do, you're making me fall deeper in love. |
nee nani shite mo kimi ni aitaku naru yo
suki ni naru tte kurushii'n da ne ureshiku naru no mo setsunaku saseru no mo itsu de mo riyuu wa kimi dake da yo | Say, I really want to see you.
Falling in love is quite painful. You're always the reason behind both my happiness and my pain. |
sokkenai taido shite mata
kyou ga sugite yuku hontou wa iya ni naru kurai kimi ga ki ni naru no ni | Today, once again,
I'm pretending not to care, despite the fact that you've been on my mind to the point of making me annoyed. |
doushite suki na hito ni
sunao ni narenai'n darou itsu de mo sabishisa no uragaeshi | Just why is it that I'm unable
to honest with the person I love? I always end up lonely and miserable. |
nee kizuite hoshii yo
heiki da yo tte tsutaeru toki hodo naite'ru koto miageta yozora hoshi ga kirei na dake de koko ni kimi ga ite kuretara tte | Please, I wish you'd realize
that I'm actually crying when I tell you I'm fine. Looking up at the night sky and seeing the beautiful stars, I wish you would be here with me. |
soba ni irareta nara | If I could stay by your side... |
nee kimi wa ima dare o omotte iru no?
doushite kono kimochi osaekirenai no? | Say, whom are you thinking about right now?
Why is it that I'm unable to contain my feelings? |
nee nani shite mo kimi ni aitaku naru yo
suki ni naru tte kurushii'n da ne ureshiku naru no mo setsunaku saseru no mo itsu de mo riyuu wa kimi dake da yo | Say, I really want to see you.
Falling in love is quite painful. You're always the reason behind both my happiness and my pain. |
ima kimi o omotte'ru yo | I'm thinking about you right now. |
nee aitai yo | I really want to see you. |
Makna dan Sejarah Bendera Jepang, Hinomaru
Dalam bahasa Jepang, bendera nasional Jepang disebut hinomaru, yang berarti “lingkaran matahari.” Di tengah-tengah bendera putih adalah lingkaran merah besar, yang mewakili matahari terbit tanpa sinar. Sebuah varian lain dari bendera ini menampilkan 16 sinar merah yang dulu digunakan oleh militer Jepang, khususnya angkatan laut. Bendera itu sekarang menjadi panji angkatan laut negara itu.Matahari merupakan simbol penting dalam budaya Negeri Sakura. Negara ini terletak di sebuah pulau kecil di lepas pantai Asia, di tepi barat Samudera Pasifik. Dari sudut pandang daratan benua, Jepang terletak di arah matahari terbit. Dulu, Jepang menyebut diri mereka sebagai “Nihon” atau “Nippon”, yang berarti “sumber matahari.” Dalam bahasa Inggris, Jepang sering disebut “negeri matahari terbit.” Seperti yang terlihat dari pulau Jepang, matahari yang terbit di langit timur di atas lautan luas menciptakan pemandangan yang mengesankan.
Menurut legenda Jepang, bendera ini berasal dari abad ke-13, ketika negara itu sedang diserang oleh bangsa Mongol. Seorang pendeta Buddha bernama Nichiren menawarkan bendera berlambang lingkaran matahari kepada kaisar Jepang karena Amaterasu, penguasa itu, dianggap sebagai keturunan dewi matahari.
Kapan tepatnya lingkaran matahari pertama kali digunakan pada bendera Jepang tidak bisa dinyatakan secara pasti, tetapi sejarah mencatat pada abad ke-12 prajurit samurai menggambar simbol lingkaran matahari pada kipas lipat. Ikon hinomaru digunakan sebagai lencana militer selama perang Jepang dari abad ke-15 dan ke-16. Meskipun beberapa lambang pada periode itu memotret lingkaran emas dengan latar belakang biru, lingkaran merah di atas latar belakang putih lebih umum digunakan.
Pada akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17, hinomaru muncul sebagai simbol nasional ketika bendera ini dikibarkan di atas kapal-kapal dagang Jepang. Ketika pejabat Jepang berlayar dalam misi resmi ke Amerika Serikat pada tahun 1860, kapal mereka membawa hinomaru. Pada 27 Januari 1870, hinomaru dijadikan bendera resmi dan digunakan pada kapal komersial Jepang, dan pada tahun 1872, bendera itu digunakan di atas lantai dasar gedung-gedung publik. Sebuah undang-undang yang mengkodifikasi hinomaru sebagai bendera nasional tidak secara resmi disahkan oleh majelis nasional Jepang sampai tahun pada tahun 1999.
Setelah Perang Dunia II, penggunaan bendera ini dibatasi oleh pasukan pendudukan, tetapi ketika batasan-batasan itu dihapus pada tahun 1947, hinomaru kembali menjadi simbol nasional. Mengibarkan hinomaru di zaman modern tetap agak kontroversial di Jepang, karena beberapa warga merasa bendera itu mewakili masa kekaisaran dan perang di masa lalu Jepang. Pemasangan masal bendera Jepang biasanya terbatas pada acara-acara khusus seperti pertandingan tim nasional sepak bola atau penampilan publik oleh kaisar Jepang.
Bagaimana, melihat dari lirik diatas, cukup pendek lagu ini dan merupakan salah satu National Anthem terpendek di Dunia. Sebenarnya teks dalam lagu ini merupakan sebuah puisi kuno / tradisional (haiku) yang liriknya diciptakan oleh Yoshiisa Oku dan Akimori Hayashi. Lirik lagu ini pertama kali muncul dalam sebuah antologi puisi bernama Kokin Wakashu, sebagai sebuah puisi yang ditulis tanpa nama pengarang/anonim. Meskipun sebuah puisi anonim, bukanlah tidak lazim pada waktu itu alias sah-sah saja. Identitas pengarang yang sebenarnya mungkin saja sudah diketahui, tetapi namanya mungkin sengaja tidak disebutkan karena berasal dari kelas sosial yang lebih rendah. Puisi ini dicantumkan dalam berbagai antologi, dan dalam periode selanjutnya digunakan sebagai lagu perayaan oleh orang-orang dari semua lapisan sosial. Tidak seperti bentuknya yang digunakan untuk lagu kebangsaan saat ini, puisi ini awalnya dimulai dengan “Wa ga Kimi wa” (Engkau, Yang Mulia) dan bukannya “Kimi ga Yo wa” (Kekuasaan Yang Mulia). Perubahan lirik terjadi pada Jaman Kamakura (yang belum tahu lihat tentang pembagian jaman jepang klik. Perkembangannya Pemerintah Jepang pun mengutus seorang Jerman bernama Franz Von Eckert untuk mengharmonisasikan nadanya agar dapat dinyanyikan sebagai lagu kebangsaan.
Berikut Text dan Lirik Lagu dalam Huruf Hiragana, Romawi, dan arti dalam Bahasa Indonesia :
Lirik Lagu Kimigayo dalam Huruf Kanji
きみがよは
ちよに, やちよに
さざれいしの
いわおとなりて
こけのむすまで
ちよに, やちよに
さざれいしの
いわおとなりて
こけのむすまで
Lirik Lagu Kimigayo dalam huruf Romawi
Kimigayo wa
Chiyo ni, yachiyo ni
Sazare-ishi no
Iwao to narite
Koke no musu made
Chiyo ni, yachiyo ni
Sazare-ishi no
Iwao to narite
Koke no musu made
Arti Lagu Kimigayo dalam Bahasa Inggris
May your reign
Continue for a thousand, eight thousand generations
Until the pebbles
Grow into boulders
Lush with moss.
Continue for a thousand, eight thousand generations
Until the pebbles
Grow into boulders
Lush with moss.
Arti Lagu Kimigayo dalam Bahasa Indonesia
Semoga kekuasaan Yang Mulia,
Berlanjut selama seribu, delapan ribu generasi,
Sampai kerikil,
Berubah menjadi batu karang,
Hingga diselimuti lumut.
Berlanjut selama seribu, delapan ribu generasi,
Sampai kerikil,
Berubah menjadi batu karang,
Hingga diselimuti lumut.
Sejak akhir perang dunia ke 2 telah
muncul kritik terhadap lagu kebangsaan, karena hubungannya terhadap
paham militerisme (masa2 jepang yang feodal) dan makna kiasan
penyembahan kaisar sebagai dewa, yang menurut sebagian orang tidak
sesuai dengan adab masyarakat yang demokratis.Keberatan yang sama juga
diberikan terhadap versi bendera nasional Jepang yang sekarang (Hinomaru), dan terkadang terjadi demonstrasi yang ditujukan terhadap keduanya.
Kisah Nakamura, Prajurit Jepang yang Bersembunyi 30 Tahun di Hutan Morotai
Teruo Nakamura saat bertemu istrinya setelah berpisah lebih dari 30 tahun
Orangnya berkulit agak hitam. Kepalanya sudah botak namun badannya masih tegap untuk berjalan. Hidungnya mancung, kelihatan sekali kalau ia adalah pria keturunan arab.
Dialah Faizal bin Abdul Azis (64 tahun), salah seorang saksi hidup peristiwa penjemputan Teruo Nakamura, seorang prajurit Jepang era Perang Dunia Kedua yang bersembunyi di belantara hutan Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, selama 30 tahun.
Orangnya ramah, saya dipersilakan masuk ke dalam rumahnya di Ternate, Maluku Utara, dan memperkenalkan diri. Setelah berbasa-basi, saya memintanya untuk menceritakan pengalamannya 40 tahun yang lalu, saat ia masuk dalam rombongan pasukan TNI AU yang menjemput Nakamura.
Sambil menghisap sebatak rokok kretek miliknya, Faizal menerawang kembali ke masa lalu. Ia ingat, pada waktu itu, sebelum penjemputan Nakamura, sudah tersiar kabar dari kalangan penduduk di Pulau Morotai bahwa ada prajurit Jepang, veteran Perang Dunia Kedua yang masih bertahan di hutan Desa Pilowo.
Pada waktu itu, ada seorang warga Desa Pilowo bernama Luther Goge yang melapor ke Kapolek Pulau Morotai, Kapten Lawalata tentang adanya prajurit Jepang yang bersembunyi di hutan.
Berdasarkan keterangan Luther, lanjut Faizal, bahwa ayahnya yang bernama Baicoli, bersahabat dengan Nakamura selama puluhan tahun. Ayahnya bertemu Nakamura saat sedang berburu babi hutan.
Dari pertemuan itu, mereka bersahabat. Baicoli kerap mengunjungi Nakamura di tempat persembunyiannya untuk membawakan bahan-bahan makanan yang dibutuhkan seperti gula, garam, atau teh.
Kegiatan Baicoli itu pada awalnya sama sekali tak diketahui oleh Luther. Hingga akhirnya, menjelang ayahnya meninggal, Luther diberi wasiat untuk melanjutkan persahabatan dengan Nakamura dan menyediakan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkannya.
Luther kemudian dikenalkan oleh ayahnya kepada Nakamura. Setelah ayahnya meninggal, Luther yang melanjutkan persahabatannya itu.
Namun, Luther juga pada 1974, mulai merasakan hidupnya tak akan lama lagi. Ia pun khawatir dengan keadaan Nakamura. Luther tak memiliki anak yang akan melanjutkan hubungannya dengan Nakamura. Akhirnya, ia melaporkan tentang persahabatannya itu kepada Kapolsek Pulau Morotai.
Pada awalnya, Kapten Lawalata selaku kapolsek belum meyakini laporan dari Luther Goge itu. Sehingga, ia melaporkan hal tersebut kepada Komandan Pangkalan Udara TNI AU di Pulau Morotai, Kapten Supardi.
Kapten Supardi-lah yang memutuskan untuk menjemput Nakamura. Sebuah tim penjemput beranggotakan sebanyak 20 orang disiapkan dan Supardi memimpin penjemputan itu.
Faizal, yang saat itu baru berusia 24 tahun, diajak ikut serta oleh Supardi menjadi bagian dari tim. Ia yang pada waktu itu menjadi kontributor RRI Ternate di Pulau Morotai, menjadi satu-satunya wartawan yang meliput di Pulau Morotai.
Penjemputan Nakamura
Faizal menceritakan, tim berangkat pada 18 Desember 1974. Tim berangkat pada pagi hari. Namun, keberangkatan itu dirahasiakan dari penduduk. Tim berjalan dari pagi hingga petang mulai dari pusat kota Pulau Morotai ke kawasan hutan di Desa Pilowo, tempat persembunyian Nakamura.
"Kami berjalan kaki ke hutan dari pagi sampai sore. Malamnya kami mendirikan tenda dan tidur di hutan," kenang Faizal beberapa waktu lalu.
Pada malam harinya, ada seorang anggota bernama Sersan Mayor Hanz Anthony yang fasih berbahasa Jepang. Ia kemudian merancang skenario penangkapan Nakamura.
Ia mengajarkan lagu Kimigayo, lagu kebangsaan Jepang kepada seluruh tim. Tim penjemput pun menghapalkannya. Selain lagu, tim juga membawa foto Presiden Soeharto beserta bendera merah putih dan Perdana Menteri Jepang pada waktu itu Kakuei Tanaka beserta bendera matahari Jepang.
Skenarionya adalah, saat Nakamura muncul, maka tim penjemput menyanyikan lagu kebangsaan Jepang dan mengibarkan bendera Jepang dan merah putih serta menunjukkan foto Presiden Soeharto dan Perdana Menteri Kakuei Tanaka.
Pagi harinya, tim penjemput kembali bergerak mencari Nakamura. Setelah beberapa saat berjalan, tim menemukan gubuk persembunyian Nakamura. Pada waktu ditemukan, Nakamura sedang tidak ada di tempat.
Tim penjemput pun kemudian bersembunyi. Saat Nakamura kembali, tim kemudian mengepung gubuk itu.Nakamura terkejut dan raut wajahnya terlihat sangat tegang dan berusaha masuk ke dalam gubuk.
Sesuai sekenario, tim menyanyikan lagu Kimigayo dan mengibarkan foto serta bendera. Mendengar itu, Nakamura langsung berdiri tegak dan dalam keadaan siap. Saat itulah, Serma Hanz Anthony menyergap Nakamura. Tim kemudian menodongkan senjata ke arah Nakamura dan menyuruhnya angkat tangan. "Pada saat itu juga Nakamura menyerah kepada Pasukan TNI AU," kata Faizal.
Sersan Mayor Hanz Anthony kemudian berbicara kepada Nakamura dalam bahasa Jepang. Hanz menginformasikan bahwa perang telah usai sejak 29 tahun lalu. Jepang, sebagai negara yang dibela Nakamura juga kalah dalam perang tersebut oleh sekutu.
Hanz juga menginformasikan bahwa Pulau Morotai saat ini adalah daerah merdeka dan bergabung dengan negara yang bernama Indonesia. Hanz pun menunjukkan foto Presiden Soeharto sebagai kepala negara Indonesai saat ini. Tak lupa, Hanz juga menunjukkan foto Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka sebagai kepala pemerintahan Jepang.
Faizal yang menyaksikan peristiwa itu menceritakan. Kondisi Nakamura saat ditemukan hanya memakai baju yang terbuat dari karung goni. Tubuhnya tinggi besar dan terawat. Kulitnya putih. Ia membantah cerita-cerita penduduk bahwa saat ditemukan, rambut Nakamura gondrong dan acak-acakan. Menurutnya, rambut Nakamura dipotong pendek. "Ah itu cerita-cerita yang ditambah-tambahi saja oleh penduduk," katanya.
Tim kemudian masuk ke dalam gubuk Nakamura. Gubuk itu hanya seluas 2x2 meter. Terbuat dari kayu dan beratap rumbia. Di dalam gubuk, terdapat tumpukan kayu yang sudah melengkung. Kayu itu melengkung karena dijadikan tempat tidur Nakamura. Selain itu, berdasarkan cerita Serma Hanz Anthony yang bisa berbicara dengan Nakamura dalam bahasa Jepang, Nakamura menggunakan itu untuk membakar dirinya sendiri, jika suatu saat ia sudah tidak bisa berbuat apa-apa.
Di langit-langit gubuknya, ditemukan satu buah senjata yang disimpan Nakamura. Senjata itu ia rawat sejak masa perang, 30 tahun sebelumnya. Di lantai yang terbuat dari tanah itu, ditemukan 14 peluru aktif. Di dalam rumahnya juga terdapat satu botol besar yang berisi minyak babi. Digunakan Nakamura untuk merawat senjatanya dan untuk bumbu makanan.
Di kompleks gubuk itu, Nakamura menamam berbagai macam tanaman. Ia menanam jenis umbi-umbian seperti ubi dan singkong. Ia membangun pagar terbuat dari kayu untuk mengelilingi gubug dan pekarangannya itu.
Setelah ditangkap, Nakamura diberikan baju seragam oleh TNI AU. Tanpa diikat atau diborgol, Nakamura dibawa oleh tim ke pangkalan TNI AU melalui jalur laut menggunakan speed boat. Sampai di pelabuhan, warga ternyata sudah ramai. Pulau Morotai pun dihebohkan oleh penemuan Nakamura.
Pesawat TNI AU disangka pesawat sekutu
Menurut Faizal, Nakamura yang sudah 30 tahun itu tidak berinteraksi dengan peradaban, terlihat bingung saat melihat keramaian. Ia kemudian dibawa ke pangkalan TNI AU dan dirawat di sana untuk dicek kesehatannya. Menurut keterangan dokter, Faizal mengatakan bahwa keadaan Nakamura baik-baik saja.
Selain itu, Faizal menceritakan berdasarkan keterangan Serma Hanz Anthony, Nakamura bersembunyi di dalam hutan karena menyangka Pulau Morotai masih dikuasai oleh Pasukan Sekutu. Apalagi, di Pulau Morotai yang terdapat Pangkalan TNI AU, sering dikunjungi oleh pesawat Hercules. Nakamura menyangka itu adalah pesawat Pasukan Sekutu.
"Jadi dia kalau ada pesawat Hercules TNI AU, dia bersembunyi dan merunduk di hutan," kata Faizal menirukan keterangan Serma Hanz Anthony.
Beberapa hari berada di pangkalan TNI AU, Faizal menyaksikan bahwa Nakamura mencoba beberapa kali belajar sepeda. Namun, ia selalu gagal.
Hingga akhirnya, Nakamura dijemput oleh Kepala Staf Angkatan Udara waktu itu, Marsekal Saleh Basarah dari Jakarta dengan pesawat Hercules. Rombongan dari Jakarta itu juga membawa puluhan wartawan.
Setelah Nakamura di bawa ke Jakarta, ia diserahkan ke Kedutaan Besar Jepang. Pada awalnya, Nakamura ingin dikembalikan ke Jepang. Namun, ia terhalang masalah administrasi. Karena, ternyata diketahui bahwa Nakamura hanya seorang pasukan sukarela atau wajib militer pasukan Jepang dari Taiwan.
Nakamura akhirnya dibawa ke Taiwan. Setelah itu, Faizal mengaku tak pernah mendapat kabar lagi tentang bagaimana kehidupan Nakamura selanjutnya.
Siapa Nakamura?
Tertinggalnya prajurit bertahan di Pulau Morotai ini ada hubungannya dengan kedudukan pulau itu. Pasukan sekutu berhasil merebut pulau strategis ini dari tangan Jepang tanggal pada tahun 1944.
Menurut veteran dari Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) sekaligus saksi sejarah kedatangan sekutu ke Pulau Morotai Muhammad Yaman, pada awalnya Jepang menguasai pulau itu dengan kekuatan sebanyak satu batalyon atau sekitar 1000 orang personel.
Namun, Pasukan Sekutu yang terdiri dari Amerika Serikat dan Australia mengirimkan sembilan divisi atau sekitar 90 ribu pasukan untuk merebut pulau itu dari Jepang pada 1944. Pasukan Jepang kocar-kacir, termasuk Nakamura yang kemudian bersembunyi di pulau itu selama 30 tahun.
Dikutip dari laman wikipedia, Nakamura berasal dari penduduk asli Taiwan, kemungkinan suku Amis, dari Taiwan yang saat itu menjadi koloni Jepang. Lahir pada tahun 1919, ia terkena wajib militer dan dimasukkan ke dalam sebuah Unit Sukarela Takasago dari Angkatan Darat Kekaisaran Jepang pada bulan November 1943.
Ia ditempatkan di Pulau Morotai di Indonesia tak lama sebelum pulau tersebut ditaklukkan oleh Sekutu pada bulan September 1944 dalam Pertempuran Morotai. Ia dinyatakan tewas pada bulan Maret 1945.
Setelah pulau itu direbut, kelihatannya Nakamura tinggal bersama sejumlah prajurit Jepang lain yang tidak mau menyerah di pulau tersebut hingga dekade 1950-an, walau juga beberapa kali hidup sendirian selama jangka waktu cukup lama.
Pada tahun 1956, ia kelihatannya berkeputusan untuk tak mengikatkan diri lagi dengan para prajurit lain yang tak mau menyerah di pulau tersebut, dan mulai membangun sebuah kamp kecil miliknya sendiri, yang terdiri dari sebuah pondok kecil di dalam ladang berpagar seluas 20 kali 30 meter.
Ketika ditanyakan alasannya meninggalkan para prajurit yang lain, Nakamura mengklaim mereka mencoba membunuh dirinya. Tapi, klaim ini disangkal oleh tiga prajurit lain dari kelompoknya, yang telah ditemukan pada dekade 1950-an.
Nakamura adalah prajurit Jepang Perang Dunia Kedua terakhir yang keluar dari persembunyiannya di berbagai negara. Pada umumnya, prajurit Jepang yang bersembunyi itu tak mau menyerah oleh pihak sekutu.
Sebelum Nakamura, ada prajurit Jepang veteran Perang Dunia Kedua yang bertahan. Yakni, Letnan Hiroo Onoda yang bertahan sejak Desember 1944 hingga Maret 1974 di Pulau Lubang, Filipina.
Kisah Komandan Jepang Selamatkan Ratusan Musuhnya dalam Perang Dunia II
TOKYO - Karakter orang Jepang
memang menomorsatukan (jiwa) manusia. Tak peduli dia musuh atau bukan.
Hal ini baru terungkap setelah buku karya Sam Falle, mantan komandan
kapal laut Inggris tahun 1942, diterbitkan di Amerika Serikat tahun 1983
dan diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang berkat jasa pelaut Jepang tahun 1942 Shunzo Tagami, anak buah Komandan Shunsaku Kudo, yang mengoperasikan kapal penghancur (destroyer) Ikazuchi.
Sebelum 1983 informasi kepahlawanan Kudo tidak ada yang mengetahui
secara umum. Tapi setelah buku “My Lucky Life” karya Falle muncul dan
kemudian dibuat dalam bahasa Jepang, terungkaplah bahwa tentara angkatan laut Jepang
khususnya dibawah komandan Kudo yang tingginya 185 cm, dan berat 95 kg
itu, pernah menyelamatkan 422 tentara Inggris dan Amerika Serikat yang
tenggelam kapalnya di laut Jawa antara Kalimantan dan Pulau Jawa, dekat
Surabaya pada saat perang dunia kedua.
Kudo yang mengomandani Ikazuchi mulai November 1940 membawa kapal penghancur itu ke Pulau Jawa. Perang dunia kedua tahun 1942 Jepang berperang melawan sekutu antara lain Inggris, Amerika Serikat dan Belanda.
Tanggal 2 Maret 1942 Kudo melihat 422 pelaut mengapung di laut setelah tiga kapal penghancur, HMS Encounter (Inggris), HMS Exeter (Inggris) dan USS Pope (Amerika Serikat) hancur dihajar Jepang.
Walaupun Kudo tahu mereka adalah musuhnya, tetapi Kudo membantu dan menolong, serta mengangkut semua pelaut musuh itu ke kapalnya.
Bahkan Kudo sempat mengomentari resmi kepada musuhnya, "Kalian adalah tamu kami tentara laut kekaisaran Jepang, Kalian sangat berani. Pemerintah Inggris sangat bodoh membuat perang dengan Jepang."
Kudo yang mengomandani Ikazuchi mulai November 1940 membawa kapal penghancur itu ke Pulau Jawa. Perang dunia kedua tahun 1942 Jepang berperang melawan sekutu antara lain Inggris, Amerika Serikat dan Belanda.
Tanggal 2 Maret 1942 Kudo melihat 422 pelaut mengapung di laut setelah tiga kapal penghancur, HMS Encounter (Inggris), HMS Exeter (Inggris) dan USS Pope (Amerika Serikat) hancur dihajar Jepang.
Walaupun Kudo tahu mereka adalah musuhnya, tetapi Kudo membantu dan menolong, serta mengangkut semua pelaut musuh itu ke kapalnya.
Bahkan Kudo sempat mengomentari resmi kepada musuhnya, "Kalian adalah tamu kami tentara laut kekaisaran Jepang, Kalian sangat berani. Pemerintah Inggris sangat bodoh membuat perang dengan Jepang."
Dari dulu Jepang dikenal sebagai negara penganut agama Shinto dan
Buddha. Apakah ada mereka yang menganut agama Islam? Tentu ada. Sekarang
mari kita balik ke masa lalu dan menulusuri jejak Islam di Jepang.
Sebelum tahun 1900, hanya ada dua negara di Asia yang menikmati kemerdekaan penuh, yaitu Kekaisaran Ottoman di Turki dan Kekaisaran Jepang. Karena keduanya berada di bawah tekanan negara-negara Barat, mereka memutuskan untuk membangun hubungan persahabatan dan mulai bertukar kunjungan.
Sultan Abdul Hamid II, yang memerintah Turki di era 1876-1909, mengutus laksamana Uthman Pasha untuk melakukan kunjungan resmi ke Jepang pada tahun 1890. Setelah Uthman Pasha selesai mengadakan pertemuan dengan Kaisar Jepang, dia dan enam ratus anak buahnya bersiap untuk pulang, meskipun saat itu cuaca sedang tidak bersahabat. Belum jauh kapal Al Togrul berlayar, badai besar menghantamnya sehingga menyebabkan lebih dari 550 awak kapal meninggal termasuk sang kapten.
Layaknya sahabat yang baik, pihak Jepang lalu mengirim dua kapal untuk membawa para korban yang selamat untuk pulang ke Istanbul. Seorang wartawan muda Jepang yang bernama Shotaro Noda (ada yang menyebutnya Torajiro Yamada) juga ikut dalam perjalanan itu. Dia adalah orang yang telah mengumpulkan uang sumbangan dari warga Jepang untuk diberikan kepada keluarga korban yang meninggal.
Setelah sampai di Istanbul dan menyerahkan uang sumbangan, Shotaro sempat bertemu langsung dengan Sultan Abdul Hamid yang kemudian memintanya untuk tinggal di Istanbul dan mengajarkan bahasa Jepang ke para pejabatnya. Tanpa berpikir panjang, Shotaro pun setuju. Selama tinggal di Istanbul, dia berkenalan dengan Abdullah Guillaume, seorang muslim yang berasal dari Liverpool, Inggris. Dia-lah orang yang memperkenalkan Shotaro kepada Islam.
Akhirnya Shotaro-pun memeluk agama Islam dan memilih untuk diberi nama Abdul Halim Noda (ada yang menyebutnya Abdul Khalil), yang diyakini dunia sebagai orang Jepang pertama yang beragama Islam.
Saat ini jumlah muslim di Jepang diperkirakan sebanyak 70.000 orang. Sekitar 90%-nya adalah orang asing yang datang dan bekerja di Jepang. Mereka berasal dari Indonesia, Pakistan, Iran, Bangladesh dan negara lainnya. Lalu sisanya 10% adalah orang Jepang asli.
Tidak gampang menjadi seorang muslim di Jepang. Mereka selalu mendapatkan rintangan dan cobaan dalam menjalani kewajiban mereka. Persoalan yang paling sering muncul, tak lain dan tak bukan, adalah persoalan makanan; dimana mereka bisa mendapatkan makanan yang halal?
Ya, memang tidak mudah mencari restoran yang bisa dinikmati orang muslim dengan tenang. Bersyukurlah bagi mereka yang tinggal dekat dengan restoran halal, tapi bagaimana dengan yang lain? Alhasil, mereka memasak makanan mereka sendiri atau beli makanan instan di minimarket terdekat. Bisa juga makan makanan cepat saji di McDonald's atau Kentucky Fried Chicken, asal tidak setiap hari.
Kenapa? Karena bisa gemuk.
Islam = Isuramukyo / イスラム教
Sebelum tahun 1900, hanya ada dua negara di Asia yang menikmati kemerdekaan penuh, yaitu Kekaisaran Ottoman di Turki dan Kekaisaran Jepang. Karena keduanya berada di bawah tekanan negara-negara Barat, mereka memutuskan untuk membangun hubungan persahabatan dan mulai bertukar kunjungan.
Sultan Abdul Hamid II, yang memerintah Turki di era 1876-1909, mengutus laksamana Uthman Pasha untuk melakukan kunjungan resmi ke Jepang pada tahun 1890. Setelah Uthman Pasha selesai mengadakan pertemuan dengan Kaisar Jepang, dia dan enam ratus anak buahnya bersiap untuk pulang, meskipun saat itu cuaca sedang tidak bersahabat. Belum jauh kapal Al Togrul berlayar, badai besar menghantamnya sehingga menyebabkan lebih dari 550 awak kapal meninggal termasuk sang kapten.
Layaknya sahabat yang baik, pihak Jepang lalu mengirim dua kapal untuk membawa para korban yang selamat untuk pulang ke Istanbul. Seorang wartawan muda Jepang yang bernama Shotaro Noda (ada yang menyebutnya Torajiro Yamada) juga ikut dalam perjalanan itu. Dia adalah orang yang telah mengumpulkan uang sumbangan dari warga Jepang untuk diberikan kepada keluarga korban yang meninggal.
Setelah sampai di Istanbul dan menyerahkan uang sumbangan, Shotaro sempat bertemu langsung dengan Sultan Abdul Hamid yang kemudian memintanya untuk tinggal di Istanbul dan mengajarkan bahasa Jepang ke para pejabatnya. Tanpa berpikir panjang, Shotaro pun setuju. Selama tinggal di Istanbul, dia berkenalan dengan Abdullah Guillaume, seorang muslim yang berasal dari Liverpool, Inggris. Dia-lah orang yang memperkenalkan Shotaro kepada Islam.
Akhirnya Shotaro-pun memeluk agama Islam dan memilih untuk diberi nama Abdul Halim Noda (ada yang menyebutnya Abdul Khalil), yang diyakini dunia sebagai orang Jepang pertama yang beragama Islam.
Saat ini jumlah muslim di Jepang diperkirakan sebanyak 70.000 orang. Sekitar 90%-nya adalah orang asing yang datang dan bekerja di Jepang. Mereka berasal dari Indonesia, Pakistan, Iran, Bangladesh dan negara lainnya. Lalu sisanya 10% adalah orang Jepang asli.
Tidak gampang menjadi seorang muslim di Jepang. Mereka selalu mendapatkan rintangan dan cobaan dalam menjalani kewajiban mereka. Persoalan yang paling sering muncul, tak lain dan tak bukan, adalah persoalan makanan; dimana mereka bisa mendapatkan makanan yang halal?
Ya, memang tidak mudah mencari restoran yang bisa dinikmati orang muslim dengan tenang. Bersyukurlah bagi mereka yang tinggal dekat dengan restoran halal, tapi bagaimana dengan yang lain? Alhasil, mereka memasak makanan mereka sendiri atau beli makanan instan di minimarket terdekat. Bisa juga makan makanan cepat saji di McDonald's atau Kentucky Fried Chicken, asal tidak setiap hari.
Kenapa? Karena bisa gemuk.
Islam = Isuramukyo / イスラム教
10 Kisah Horor Negeri Sakura
Setiap Negara pasti memiliki sebuah cerita atau legenda horor masing-masing, Misalnya Amerika dengan kisah Bloody Mary nya lalu Indonesia dengan kisah Kuntilanak, Jalangkung, dan begitu pula dengan negara lain.Bukan hanya film horor Jepang saja yang menyeramkan, ternyata negeri Sakura ini juga memiliki beberapa cerita legenda yang menyeramkan dan dapat membangunkan bulu kuduk. hiii!!
Mari kita lihat dibawah ini :
1. Hanako-San
Hanako-San, ya itulah nama seorang wanita kecil yang menghantui toilet perempuan di sekolah, bisa dibilang kisah Hanako adalah kisah yang paling populer di antara legenda horor lainnya di Jepang.
Konon Hanako-san bisa ‘dipanggil’ dengan cara mengetuk pintu toilet tiga kali sambil bertanya “Apakah kamu di sini, Hanako-san”?. Jika ada jawaban dengan suara misterius, maka dalam bilik toilet akan muncul seorang gadis dengan rok merah atau pakaian serba putih.
Ada banyak versi dan cerita tentang sejarah Hanako-san. Ada yang menyebutkan bahwa ia dulunya adalah murid korban bullying di sekolah, namun ada juga yang mengatakan bahwa ia adalah korban pengeboman sekolah ketika sedang bermain petak umpet.
2. “Kuchisake Onna” Si Mulut Robek
Di negara lain mungkin mengenakan masker bermaksud untuk melindungi diri dari debu atau virus adalah hal yang biasa. Namun hati-hati jika anda berada di Jepang dan bertemu seorang perempuan mengenakan masker di malam hari, bisa jadi ia adalah Kuchisake Onna. hiii..
Pengakuan dari beberapa penduduk adalah Kuchisake Onna sering muncul di jalanan sepi dan bertanya pada orang yang ada di hadapannya apakah dia cantik. Bila orang tersebut menjawab iya, Kuchisake Onna akan melepas maskernya dan bertanya lagi: “Meskipun begini?” sambil memperlihatkan luka robek di sepanjang mulutnya hingga mendekati kedua telinga. Jika orang yang ditemui menjawab tidak, maka Kuchisake Onna akan segera membunuh korbannya dengan gunting yang selalu ia bawa.
Ada dua versi cerita tentang sejarah munculnya hantu Kuchisake Onna. Versi yang paling populer menyebutkan bahwa dulunya ia adalah seorang selir samurai yang sangat cantik namun gemar berselingkuh. Ketika perselingkuhannya terungkap, suaminya sangat marah dan melukai wajah Kuchisake Onna dari telinga ke telinga.
Sementara itu versi lainnya menyebutkan bahwa ia adalah korban malpraktek dari seorang dokter yang hendak mengoperasinya. Saat itu ia dibius menggunakan minyak yang berbau menyengat. Ketika sedang operasi, ia tidak bisa tenang karena bau yang menyengat tersebut lalu secara tidak sengaja sang dokter merobek mulutnya menggunakan pisau bedah.
3. Kashima Reiko
Legenda horor Kashima Reiko sangat populer di daerah Hokkaido (北海道). Ia berwujud perempuan dengan dua badan yang terpisah di bagian pinggang.
Menurut dari ceritanya, suatu malam Kashima Reiko diganggu oleh segerombolan pria. Kashima Reiko berteriak minta tolong namun tak ada yang mendengar. Ia lalu merangkak hingga tak sadarkan diri di sebuah rel kereta api hingga kereta datang dan membelah badannya menjadi dua bagian.
Sejak itu, Kashima Reiko terkenal mejadi legenda urban tentang seorang perempuan yang mencari bagian tubuhnya yang lain. Hantu ini sering diceritakan muncul di kamar mandi sekolah dan gedung perkantoran sekitar Hokkaido.
4. Aka Manto
Aka Manto sendiri mempunyai arti yaitu Jubah Merah ( Red Cloack/Red Cape ). Ia adalah sosok hantu pria yang kabarnya sering bergentayangan di kamar mandi perempuan dengan mengenakan jubah merah dan sebuah topeng untuk menutupi wajahnya yang tampan.
Kemunculannya ditandai dengan suara misterius yang bertanya pada pengunjung toilet apakah ia ingin kertas warna merah atau biru. Jika pengunjung toilet memilih warna merah, maka ia akan dibunuh dengan kejam hingga bersimbah darah, sedangkan jika memilih warna biru, Aka Manto akan datang mencekik korban hingga kulit korban berubah menjadi pucat kebiruan karena kehabisan napas. jadi bila anda akan memilih warna apa??..
5. Himuro Mansion
Anda pernah bermain video game yang berjudul Fatal Frame?? Atau anda pernah mendengar namun tak berani untuk memainkannya??..Penggemar video game Fatal Frame pasti tidak asing lagi dengan kisah Himuro Mansion. Karena game tersebut diambil dari kisah nyata Himuro Mansion.
Himuro Mansion adalah sebuah rumah tradisional Jepang yang memiliki luas cukup besar dan terletak di area terjal berbatuan di perbatasan Tokyo. Tempat ini menjadi terkenal karena pernah terjadi pembantaian besar-besaran di sana.
Keluarga besar Himuro adalah penganut aliran Shinto kuno yang sangat taat. Salah satu ritual yang masih dijalankan adalah The Strangling Ritual yang bertujuan untuk melindungi keluarga Himuro dari karma buruk. Tradisi ini dilakukan setiap 50 tahun sekali dengan cara memilih bayi perempuan dari keluarga untuk dibesarkan secara diam-diam dan diisolasi dari dunia luar.
Ketika ritual dijalankan, anak perempuan ini digiring keluar dari tempat persembunyiannya dengan leher, tangan dan kaki terikat pada sekawanan sapi atau kuda yang akan menarik tubuhnya. Suatu saat, dalam sebuah cerita setempat disebutkan bahwa anak perempuan ini jatuh cinta pada pria yang menyelamatkannya dari ritual mematikan ini. Mengetahui hal ini, kepala keluarga Himuro saat itu segera mengambil pedang dan membunuh semua anggota keluarganya secara brutal.
6. Boneka Okiku
Bila tak terlalu diperhatikan memang tak ada yang aneh dengan boneka Okiku. Penampilannya sama dengan boneka khas Jepang lainnya yaitu boneka berukuran sekitar 40 cm berbentuk seorang gadis berpakaian kimono panjang dengan mata hitam mengkilat.
Namun Keanehan boneka Okiku mulai terlihat sejak boneka ini diletakkan di kuil Manneki di kota Iwamizawa. Menurut adat kuil tersebut, rambut boneka Okiku harus dipotong pendek hingga di atas bahu. Anehnya, lama kelamaan rambut Okiku bertambah panjang hingga 25 cm sampai menyentuh lutut. Meskipun rambutnya dipotong, namun secara ajaib rambutnya terus tumbuh kembali.
Menurut kisah awalnya boneka ini dibeli oleh seorang pemuda bernama Eikichi Suzuki untuk dihadiahkan kepada adiknya yang bernama Okiku. Boneka tersebut menjadi boneka kesayangan Okiku. Tak lama kemudian, Okiku sakit demam yang parah hingga kemudian meninggal. Boneka tersebut rencananya akan dimasukkan ke peti bersama jenazah Okiku namun tertinggal. Sepeninggal Okiku, keluarganya pindah ke luar kota dan menitipkan boneka Okiku ke kuil Manneki. Sejak itu, setiap tengah malam banyak yang mendengar suara tangisan anak kecil dan melihat penampakan anak kecil yang menyisir rambutnya di depan kuil.
7. Nopperabou
Nopperabou yang artinya Hantu Muka Rata adalah salah satu legenda urban yang paling tua di Jepang.
Wujudnya sama seperti manusia biasa, hanya saja wajahnya rata tanpa mata, hidung dan bibir. Ia sering muncul tiba-tiba lalu berbicara dengan ramah terhadap orang lain.
Awalnya lawan bicaranya tidak menyadari jika ia sedang berbicara dengan Nopperabou. Ketika lawan bicaranya lengah, Nopperabou segera menunjukkan wajahnya yang rata dan membuat lawan bicaranya lari terbirit-birit.
8. Rokurokubi
Sama seperti Nopperabou, Rokurokubi adalah salah satu legenda urban yang telah berusia ribuan tahun. Rokurokubi adalah siluman perempuan yang dikutuk karena melanggar karma Budha.
Di siang hari, ia tampil sama seperti manusia biasa, sedangkan di malam hari ia berubah menjadi perempuan yang dapat mengulur lehernya hingga sangat panjang dan mengubah wajahnya menjadi sosok yang menyeramkan.
Menurut kisahnya, Rokurokubi dapat hidup bersama manusia biasa dan berpura-pura hidup normal seperti manusia lainnya.
9. Kokkuri-san
Hampir semua tau kan apa itu permainan Jalangkung??. Nah permainan pemanggilan arwah ini bukan hanya terkenal di Indonesia saja tapi juga terkenal di beberapa negara seperti Amerika, Jepang, Thailand.
Di Jepang, permainan ini disebut Kokkuri-san. Dalam permainan ini dibutuhkan sebuah kertas bertuliskan huruf-huruf hiragana dan sebuah koin. Telunjuk masing-masing peserta harus menempel pada koin di atas kertas. Setelah mantra pemanggil Kokkuri-san dibacakan, koin akan bergerak untuk menandakan bahwa ada arwah yang datang.
Peserta permainan bebas bertanya apa saja selama permainan. Beberapa cerita menyebutkan bahwa permainan ini dapat memberi tahu tanggal kematian para pesertanya. Yang harus diingat selama bermain Kokkuri-san, para peserta tidak boleh lupa mengucapkan selamat tinggal pada Kokkuri-san setelah permainan selesai atau mereka akan dihantui terus-menerus.
Terdapat cara lain agar selamat dari gangguan arwah Kokkuri-san adalah peralatan permainan tersebut harus dibuang dalam waktu tertentu, atau membelanjakan koin yang dipakai saat bermain. Jika tidak, para peserta akan dihantui terus menerus dan dapat berakibat pada kematian.
10. Puisi Kematian Tomino ( Tomino no Jigoku Poem )
Tomino memang bukan hantu dengan wujud menyeramkan, namun sebaiknya jangan bermain-main dengannya. Tomino adalah sebuah puisi kematian yang kabarnya dapat membunuh siapapun yang berani membacanya dengan suara lantang. Menurut legenda, jika ada yang membaca puisi Tomino dengan suara keras, maka ia akan mengundang kematian atau bencana bagi dirinya sendiri.
Menurut beberapa sumber, Tomino sebenarnya adalah seorang gadis kecil yang terlahir cacat. Ia menuliskan puisi yang kemudian ditunjukkan kepada orang tuanya. Melihat isi puisi Tomino yang menyeramkan, orang tuanya menghukum Tomino dengan mengurungnya dalam gudang sempit dan tidak memberinya makan. Beberapa hari kemudian, Tomino meninggal dengan tidak wajar.
Penasaran seperti apa isi puisi Tomino? Simak terjemahan puisinya berikut ini. Sekedar saran, sebaiknya Anda membaca puisinya dalam hati saja. Karena siapa tau kalau anda membacanya secara keras Tomino akan datang menghampiri anda!!..
Terjemahan puisi Tomino:
Neraka Tomino
Kakak yang memuntahkan darah, adik yang meludahkan apiTomino yang lucu meludahkan permata yang berharga
Tomino meninggal sendirian dan terjatuh ke dalam neraka
Neraka kegelapan, tanpa dihiasi bunga
Apakah itu kakak Tomino memegang cambuk?
Jumlah bekas luka berwarna merah sangatlah mengkhawatirkan
Dicambuk dan dipukul sangatlah mendebarkan,
Jalan menuju neraka yang kekal hanyalah salah satu cara
Mohon bimbingan ke dalam neraka kegelapan,
Dari domba emas, dan dari burung bulbul
Berapa banyak yang tersisa dari dalam bungkusan kulit,
Disiapkan untuk perjalanan tak berujung menuju neraka
Musim semi akan segera datang ke dalam hutan serta lembah,
Tujuh tingkat di dalam gelapnya lembah neraka
Dalam kandang burung bulbul, dalam gerobak domba,
Di Mata Tomino Yang Lucu Meneteskan airmata
tangisan burung bulbul, dibalik hujan dan badai
Menyuarakan cintamu untuk adik tersayangmu
Gema tangisanmu melolong melalui neraka,
serta darah memekarkan bunga merah
Melalui tujuh gunung dan lembah neraka,
Tomino yang lucu berjalan sendirian
Untuk menjemputmu ke neraka,
Duri-duri berkilauan dari atas gunung
menancapkan duri ke dalam daging yang segar,
Sebagai tanda untuk Tomino yang lucu
10 Kota Terpopuler Di Jepang
Jepang adalah negara yang kaya akan budaya dan keindahan alam, Bukan hanya itu warga negara Jepang yang disebut juga “Nihonjin” rata-rata memiliki kreatifitas yang tinggi, makanya banyak produk dan karya dari negeri sakura sangat dikenal oleh dunia. Salah satu Contohnya adalah sebuah karya seni berupa animasi/anime yang sangat terkenal dan digemari oleh anak muda saat ini atau juga produk elektroniknya lalu dalam dunia fashion yang dikenal dengan gaya Harajuku, serta video game
Keindahan alam dan budaya Jepang memang sudah tak diragukan lagi untuk dijadikan tempat wisata, Selain memiliki pemandangan yang indah kota-kota di Jepang juga memiliki kisah dan ciri khas masing-masing.
Mari kita lihat 10 kota di Jepang yang terkenal:
1. Kyoto [ 京都市 ]

Nanzen Ji Temple Kyoto
Selama berabad-abad, Kyoto berkali-kali dihancurkan oleh banyak perang
dan sering terjadi kebakaran, namun karena nilai historisnya yang
tinggi, Kota Kyoto tidak tercantum dari daftar kota sasaran bom atom dan
terhindar dari serangan udara selama Perang Dunia II. Kyoto memiliki
Kuil yang tidak terhitung jumlahnya, Kuil di Kyoto dan historis lainnya
yang memiliki struktur bernilai tinggi tetap bertahan hidup di kota ini.
Kota Kyoto juga termasuk kota yang paling indah di dunia dan memiliki
kurang lebih 137 hotel.
Tokyo – Tokyo adalah ibu kota Jepang yang sekarang, Kota besar yang bertempat di tengah-tengah Jepang dan dekat dengan gunung Fuji ini sudah sangat metropolis dan juga paling padat penduduknya. Hal ini terlihat dari salah satu dari 47 prefektur Jepang, yang terdiri dari 23 bangsal pusat kota dan beberapa kota, kota dan desa-desa di sebelah barat pusat kota. Kepulauan Izu dan Ogasawara juga merupakan bagian dari Tokyo.
Sebelumnya pada tahun 1868, Tokyo lebih dikenal dengan sebutan Edo. Sebuah kota benteng kecil pada abad ke-16, Edo menjadi sebuah pusat politik di Jepang pada tahun 1603 ketika Tokugawa Ieyasu mendirikan pemerintahan feodal di sana. Beberapa waktu kemudian, Edo telah tumbuh menjadi salah satu kota dunia yang paling padat penduduknya. Dengan Restorasi Meiji tahun 1868, kaisar dan modal lalu pindah dari Kyoto ke Edo, setelah itu berganti nama menjadi Tokyo (“Timur Modal”). Sebagian besar Tokyo hancur dalam gempa bumi besar Kanto tahun 1923 dan dalam serangan udara dari 1945.
Tokyo menawarkan pilihan tampaknya tak terbatas belanja, budaya hiburan, dan makan kepada pengunjung. Sejarah kota dapat dihargai di kabupaten seperti Asakusa, dan dalam museum yang sangat baik, kuil bersejarah dan kebun. Bertentangan dengan persepsi umum, Tokyo juga menawarkan sejumlah ruang hijau yang menarik di pusat kota dan dalam perjalanan kereta api yang relatif singkat di pinggiran nya.
Banyak bar dan klub berjajar, Tokyo memiliki gedung pencakar langit dan sebuah kota modern metropolis, neon, toko elektronik, dan pusat perbelanjaan, besar. Pada saat yang sama, beberapa kuil, candi, restoran sushi, soba, pemandian umum, serta penginapan, Tokyo juga merupakan kota sejarah dan tradisi yang hidup kembali. Terdapat banyak galeri seni dan museum, tidak biasa dalam museum parasit. Dan tentu saja Ikan Tsukiji Market, dan perjalanan perahu di Sungai Sumida, serta karaoke juga populer di Tokyo.
3. Osaka [ 大阪市 ]
Osaka - Osaka pada saat ini memiliki populasi kurang lebih 9 juta penduduk dan Osaka adalah Kota terbesar ketiga di Jepang, Yang paling penting yaitu Osaka telah menjadi lokomotif ekonomi dari wilayah Kansai selama berabad-abad.
Osaka sebelumnya juga dikenal sebagai Naniwa. Waktu sebelum Periode Nara, ketika modal yang digunakan dipindahkan dengan pemerintahan masing-masing saat pergantian kaisar baru, Naniwa pernah menjadi ibukota Jepang, yang pertama dan yang pernah dikenal. ISIN4D.
Pada abad ke-16, Toyotomi Hideyoshi memilih Osaka sebagai lokasi untuk istananya, dan kota mungkin menjadi modal jika Jepang Tokugawa Ieyasu tidak dihentikan garis keturunan setelah kematian Toyotomi Hideyoshi dan memindahkan pemerintahannya ke Edo jauh (Tokyo).
Osaka dengan kekuatan ekonomi di luar Hong Kong dan Thailand, adalah kota yang penuh energi. Di kota ini modis penuh dengan keyakinan, ini juga merupakan pusat perbelanjaan, dan juga memiliki restoran yang sangat baik dan kehidupan malam. Dan ada kuil Kyoto dan Nara Situs Warisan Dunia, adalah tanah suci di Koyasan, hanya dalam 90 menit, itu adalah basis ideal untuk menjelajahi daerah Kansai, Osaka dengan kereta api. Objek wisata di Osaka yang paling populer, ada Floating Garden Observatory Osaka Aquarium dan futuristik, dan Universal Studios Jepang.
4. Sapporo, Hokkaido [ 札幌市,北海道 ]
Hokkaido – Hokkaido adalah kota yang terbesar kedua di Jepang bagian utara dan paling tidak berkembang dari empat pulau utama di Jepang. Cuaca Hokkaido sangat extreme pada musim dingin dengan banyak salju, suhu di bawah nol dan laut beku, sementara di musim panas tidak mendapatkan panas dan lembab seperti di bagian lain negara. IBCBET.
Hokkaido memiliki keunggulan pada keindahan alam murni yang dimilikinya, para pecinta snowboarders atau pendaki gunung akan sangat menyukai daerah ini, aktifitas dan waktu yang tepat bila berkunjung ketempat ini adalah berkemah dan berkendara sepeda pada bulan Juni sampai September.
Dan yang terkenal di Hokkaido adalah kota Sapporo, ada banyak orang yang berpikir itu adalah bir. Sapporo adalah kota terbesar di Hokkaido, suasana terbuka telah ditinggalkan dengan masih ceria di tahun 1972 Olimpiade Musim Dingin. Para tentara bayaran dan Sapporo Snow Festival yang terkenal ramen, di mana saja di dunia, dikunjungi oleh wisatawan dari luar negeri. Silakan coba segala cara menikmati makanan laut segar, kekayaan tanah.
5. Yokohama [ 横浜市 ]
Yokohama – Jika Hokaido adalah Kota terbesar kedua di Jepang Utara, Yokohama adalah kota terbesar kedua Di Jepang dengan populasi lebih dari tiga juta penduduk. Yokohama terletak kurang dari setengah jam selatan dari Tokyo dengan kereta api, dan merupakan ibu kota Prefektur Kanagawa.
Menjelang akhir Periode Edo (1603-1867), di mana Jepang mempertahankan kebijakan isolasi diri, pelabuhan Yokohama adalah salah satu yang pertama yang akan dibuka untuk perdagangan luar negeri pada tahun 1859. Akibatnya, Yokohama cepat tumbuh dari sebuah desa nelayan kecil menjadi salah satu kota utama Jepang.
Hingga saat ini, Yokohama tetap populer di kalangan ekspatriat, memiliki salah satu pecinan terbesar di dunia dan mempertahankan beberapa tempat tinggal mantan Barat di distrik Yamate.
6. Nagasaki [ 長崎市 ]
Nagasaki – Memang pada masa lalu Nagasaki adalah kota yang kelam akibat kejadian bom atom, Namun saat ini Nagasaki sudah berkembang dan menjadi kota pelabuhan yang menarik dan terletak di pulau Kyushu dan ibukota Nagasaki Prefecture.
Sebagai salah satu kota terdekat Jepang port ke daratan Asia, Nagasaki telah memainkan peran penting dalam hubungan perdagangan luar negeri selama berabad-abad dan yang paling penting dari port sangat sedikit terbuka ke nomor terbatas dari pedagang asing selama periode Jepang isolasi.
Dalam sejarah baru, Nagasaki menjadi kota kedua setelah Hiroshima untuk dihancurkan oleh bom atom pada akhir Perang Dunia II.
Meganebashi adalah jembatan batu tertua Jepang. Jika Anda melihat jembatan tercermin dalam air, mengapa disebut Meganebashi adalah cukup jelas. Di Museum Bom Atom Nagasaki, Anda dapat mempelajari penderitaan pemboman atom tanggal 9 Agustus 1945, 8 sebelum kemerdekaan Indonesia.
7. Ishigaki [ 石垣島 ]
Ishigaki – Pulau Ishigaki adalah pulau utama pada Kepulauan Yaeyama dan pusat transportasi di kawasan itu. Ishigaki City, adalah kota paling selatan Jepang, hanya pusat perkotaan Yaeyama dan merupakan tempat bandara utama di wilayah ini dan terminal perahu, serta banyak hotel, toko-toko, restoran dan bar.
Laut biru dan pasir putih yang ditemukan di sekitar Ishigaki menenangkan. Tapi kalau hanya menikmati pasir pantai itu kurang memuaskan. Kami sarankan anda mengamati terumbu karang dan ikan dengan naik glass bottom boat.
8. Kagoshima [ 鹿児島市 ]
Kagoshima – Kagoshima adalah kota utama selatan Kyushu dan ibukota Prefektur Kagoshima. Kota ini sering dibandingkan dengan Italia adik kotanya Naples karena iklim sama ringan, pohon palem berjajar jalan, penduduk marah relatif panas dan Sakurajima, Kagoshima Vesuvius.
Gunung berapi aktif membanggakan putih naik ke Sakurajima, yang mudah diakses oleh perahu feri, jika Anda ingin melihat panorama pulau, biarkan aku pergi ke beberapa tempat di kota observatorium. Shiroyama observatorium dianjurkan, antara lain. Pariwisata lelah sepanjang hari, Aku akan menyembuhkan Taman lelah Nagisa baskom bebas Sakurajima.
9. Hakodate, Hokkaido [ 函館市 ]
Hakodate – Hakodate adalah kota terbesar ketiga pada daerah Hokkaido, dan terletak di ujung selatan pulau itu. Hakodate terkenal dengan pemandangan yang indah untuk dinikmati dari Gunung Hakodate dan memiliki makanan laut yang lezat dan segar.
Sebagai salah satu kota pelabuhan Jepang yang pertama dan dibuka untuk perdagangan internasional setelah era negara isolasi, Hakodate telah mengalami pengaruh yang terkenal dari luar negeri, dan kabupaten mantan perumahan penduduk asing serta benteng gaya Barat antara atraksi utama dan wisata.
Onuma Park, taman nasional kuasi dengan indah, danau pulau bertitik, terletak hanya setengah jam di utara Hakodate dan membuat perjalanan sisi baik atau berhenti di sepanjang perjalanan antara Hakodate dan Sapporo.
Tanpa harus pergi ke Hakodate di musim bunga ceri pada bulan Mei, jika Anda melihat matahari terbenam dari Mt itu akan memastikan Anda juga terpikat Hakodate. Hakodate dikelilingi oleh laut, terkenal dengan makanan laut segar. Bangun pagi-pagi, cobalah semangkuk sarapan seafood di pasar dekat Hakodate Station. SBOBET.
10. Kobe Prefektur Hyogo [ 神戸市 ]
Kobe – Kobe adalah ibukota dari Prefektur Hyogo dan salah satu dari sepuluh kota terbesar di Jepang. Terletak antara laut dan pegunungan Rokko, Kobe juga dianggap salah satu kota di Jepang yang paling menarik.
Kobe telah menjadi kota pelabuhan penting selama berabad-abad. Port adalah di antara yang pertama dibuka untuk perdagangan luar negeri pada abad ke-19 di samping pelabuhan Yokohama, Nagasaki, Hakodate dan Niigata.
Pada tahun 1995, Kobe dilanda Gempa Besar Hanshin-Awaji, yang menewaskan lebih dari 5000 orang dan puluhan menghancurkan ribuan bangunan. Hari ini kota ini dibangun kembali, dan tanda-tanda beberapa peristiwa yang mengerikan tetap.
Seperti pemandangan pelabuhan dari Pegunungan Rokko dan menghadap penyelesaian Kitano tua yang eksotis, ada beberapa yang menarik wisatawan ke Kobe. Selain itu, wisata sejarah, seperti budaya dan Arima Onsen, yang merupakan Bund yang terkenal, sejauh tertua demi panas Jepang. Adalah keindahan terkemuka di malam hari.
Salah satu tulisan Bagindazz.blogspot.com hari ini berjudul cukup menggelitik,
“Orang Jepang Pun Ada Yang Tidak Bisa Membaca”! Ha?? Jepang?? Negara
Asia yang konon paling maju dalam hal teknologi dan SDM?? Masih ada yang
buta huruf?? Mungkin begitu pikiran kita ketika membaca judul tersebut.
Dalam tulisannya, sang penulis akan bercerita tentang orang Jepang yang tidak fasih membaca sebuah wacana dalam bahasanya sendiri. Usut punya usut, wacana yang dimaksud ditulis dalam huruf Kanji yang merupakan jenis huruf tersulit dalam khazanah bahasa Jepang. Bangsa Jepang memang mengenal empat jenis huruf yang jamak digunakan sehari-hari, yaitu Romaji (huruf Latin), Hiragana, Katakana, dan Kanji. Hiragana dan Katakana relatif simpel dan dimengerti oleh segenap bangsa Jepang, sedangkan Kanji hmm… terus terang sangat ruwet dan njlimet, bahkan tidak sedikit orang Jepang yang tidak lancar membaca Kanji.
Bagi mereka yang pernah mempelajari bahasa Jepang, baik baru sampai pada tahap icip-icip, maupun yang sudah telanjur “terjerumus”, tentu paham betul bagaimana puyeng-nya mempelajari huruf yang satu ini. Saking ruwetnya, tidak sedikit orang yang patah arang kemudian berhenti mempelajari bahasa Jepang karena stres dihadang momok yang satu ini.
Memangnya apa sih susahnya belajar huruf Kanji?
Nama Kanji sendiri sebenarnya berarti “huruf Kan”, di mana “Kan” merupakan sebutan orang Jepang bagi dinasti Han di Cina. Huruf ini memang diimpor oleh bangsa Jepang dari Cina sekitar abad ke-5 Masehi sebagai media dalam percakapan tulisan, di mana saat itu bangsa Jepang belum mengenal budaya tulis-menulis, hanya budaya lisan/oral saja.
Ternyata proses mengimpor huruf ini tidak semudah Bulog mengimpor beras, terutama karena huruf Cina impor tersebut sejatinya merupakan visualisasi benda, baik yang berwujud (piktogram) maupun abstrak (ideogram) seperti huruf hieroglif di Mesir atau Aztek kuno, berbeda dengan alfabet Latin atau Arab yang berdasarkan bunyi. Perhatikan ilustrasi berikut ini:

Dengan kata lain, jika bangsa Jepang ingin mengimpor huruf Cina 100%, berarti bahasa lisannya pun harus ikut-ikutan dirombak seluruhnya, karena kata yang digunakan bangsa Jepang untuk menyebut “gunung”, misalnya, tentu berbeda dengan kata “gunung” dalam bahasa Cina. Belum lagi masalah tata bahasa dan lain-lain yang tentu saja juga tidak sama sebangun (bahasa Jepang menggunakan struktur Subyek-Obyek-Predikat/SOP, sedangkan bahasa Cina menggunakan struktur SPO).
Cara satu-satunya adalah mengimpor ide di balik setiap huruf, atau asal-usul hurufnya saja. Sedangkan cara pengucapannya disesuaikan dengan bahasa Jepang lisan yang sudah ada, misalnya huruf “bulan” (lihat gambar) tidak dibaca sebagai yuè seperti dalam bahasa Cina, tetapi tsuki yang merupakan kata Jepang untuk menyebut bulan. Namun demikian, cara pengucapan a la Cina pun masih dipertahankan untuk mendeskripsikan konsep-konsep yang langsung diimpor dari Cina. Saat ini, hampir seluruh huruf Kanji memiliki paling tidak dua jenis pengucapan, yaitu cara Jepang dan cara Cina. Bahkan tidak sedikit yang memiliki lima atau lebih cara baca, tergantung disandingkan dengan siapa. Mari kita lihat beberapa contoh berikut ini:
Dalam bahasa Jepang, negara Jepang disebut dengan nama Nihon atau Nippon yang dituliskan sebagai berikut:
Kata ini merupakan paduan dari dua huruf Kanji yang masing-masing berarti “(mata)hari” dan “sumber/asal” (juga bisa berarti “buku” atau “batang”). Huruf pertama bisa dibaca sebagai hi, nichi, ka atau jitsu, sedangkan huruf kedua bisa dibaca sebagai moto atau hon. Namun kombinasi kedua huruf ini harus diucapkan sebagai Nihon atau Nippon, bukan himoto, kamoto, atau hihon.
Nah, bagaimana jika susunannya dibalik seperti di bawah ini?

Percaya atau tidak, cara bacanya tidak bisa dibalik begitu saja menjadi Hon-ni atau Pon-ni, melainkan akan berubah drastis menjadi honjitsu yang artinya “hari ini”. Nah lho!
Contoh lainnya seperti ini:
Sifat bangsa Jepang yang super nyeleneh seringkali juga menjadikan Furigana sebagai ladang berkreativitas yang menjadikan Kanji lebih njlimet lagi! Mari kita lihat contoh berikut ini:
Contoh di atas merupakan judul dari salah satu komik anak-anak Doraemon. Menurut kaidah, judul komik tersebut seharusnya dibaca Nobita to Ginga Chōtokkyū. Namun, jiwa nyeleneh sang pengarang membuatnya menambahkan Furigana berbunyi ekusupuresu pada kata chōtokkyū (tiga huruf yang berwarna merah). Alhasil, walaupun kata chōtokkyū dan ekusupuresu sama-sama berarti “ekspres”, judul buku ini pun otomatis berubah menjadi Nobita to Ginga Ekusupuresu, walaupun tulisannya tetap Nobita to Ginga Chōtokkyū. Ajaib, kan?
Masih ada lagi yang lebih ajaib, yaitu cara penulisan nama dalam bahasa Jepang. Tapi supaya tidak kepanjangan, saya sambung di tulisan berikutnya saja ya.
Minum Panadol dulu, gih!
Dalam tulisannya, sang penulis akan bercerita tentang orang Jepang yang tidak fasih membaca sebuah wacana dalam bahasanya sendiri. Usut punya usut, wacana yang dimaksud ditulis dalam huruf Kanji yang merupakan jenis huruf tersulit dalam khazanah bahasa Jepang. Bangsa Jepang memang mengenal empat jenis huruf yang jamak digunakan sehari-hari, yaitu Romaji (huruf Latin), Hiragana, Katakana, dan Kanji. Hiragana dan Katakana relatif simpel dan dimengerti oleh segenap bangsa Jepang, sedangkan Kanji hmm… terus terang sangat ruwet dan njlimet, bahkan tidak sedikit orang Jepang yang tidak lancar membaca Kanji.
Bagi mereka yang pernah mempelajari bahasa Jepang, baik baru sampai pada tahap icip-icip, maupun yang sudah telanjur “terjerumus”, tentu paham betul bagaimana puyeng-nya mempelajari huruf yang satu ini. Saking ruwetnya, tidak sedikit orang yang patah arang kemudian berhenti mempelajari bahasa Jepang karena stres dihadang momok yang satu ini.
Memangnya apa sih susahnya belajar huruf Kanji?
Nama Kanji sendiri sebenarnya berarti “huruf Kan”, di mana “Kan” merupakan sebutan orang Jepang bagi dinasti Han di Cina. Huruf ini memang diimpor oleh bangsa Jepang dari Cina sekitar abad ke-5 Masehi sebagai media dalam percakapan tulisan, di mana saat itu bangsa Jepang belum mengenal budaya tulis-menulis, hanya budaya lisan/oral saja.
Ternyata proses mengimpor huruf ini tidak semudah Bulog mengimpor beras, terutama karena huruf Cina impor tersebut sejatinya merupakan visualisasi benda, baik yang berwujud (piktogram) maupun abstrak (ideogram) seperti huruf hieroglif di Mesir atau Aztek kuno, berbeda dengan alfabet Latin atau Arab yang berdasarkan bunyi. Perhatikan ilustrasi berikut ini:
Dengan kata lain, jika bangsa Jepang ingin mengimpor huruf Cina 100%, berarti bahasa lisannya pun harus ikut-ikutan dirombak seluruhnya, karena kata yang digunakan bangsa Jepang untuk menyebut “gunung”, misalnya, tentu berbeda dengan kata “gunung” dalam bahasa Cina. Belum lagi masalah tata bahasa dan lain-lain yang tentu saja juga tidak sama sebangun (bahasa Jepang menggunakan struktur Subyek-Obyek-Predikat/SOP, sedangkan bahasa Cina menggunakan struktur SPO).
Cara satu-satunya adalah mengimpor ide di balik setiap huruf, atau asal-usul hurufnya saja. Sedangkan cara pengucapannya disesuaikan dengan bahasa Jepang lisan yang sudah ada, misalnya huruf “bulan” (lihat gambar) tidak dibaca sebagai yuè seperti dalam bahasa Cina, tetapi tsuki yang merupakan kata Jepang untuk menyebut bulan. Namun demikian, cara pengucapan a la Cina pun masih dipertahankan untuk mendeskripsikan konsep-konsep yang langsung diimpor dari Cina. Saat ini, hampir seluruh huruf Kanji memiliki paling tidak dua jenis pengucapan, yaitu cara Jepang dan cara Cina. Bahkan tidak sedikit yang memiliki lima atau lebih cara baca, tergantung disandingkan dengan siapa. Mari kita lihat beberapa contoh berikut ini:
Dalam bahasa Jepang, negara Jepang disebut dengan nama Nihon atau Nippon yang dituliskan sebagai berikut:
Kata ini merupakan paduan dari dua huruf Kanji yang masing-masing berarti “(mata)hari” dan “sumber/asal” (juga bisa berarti “buku” atau “batang”). Huruf pertama bisa dibaca sebagai hi, nichi, ka atau jitsu, sedangkan huruf kedua bisa dibaca sebagai moto atau hon. Namun kombinasi kedua huruf ini harus diucapkan sebagai Nihon atau Nippon, bukan himoto, kamoto, atau hihon.
Nah, bagaimana jika susunannya dibalik seperti di bawah ini?
Percaya atau tidak, cara bacanya tidak bisa dibalik begitu saja menjadi Hon-ni atau Pon-ni, melainkan akan berubah drastis menjadi honjitsu yang artinya “hari ini”. Nah lho!
Contoh lainnya seperti ini:
Ketiga huruf di atas jika dibaca sendiri-sendiri diucapkan sebagai haya, kumo, dan yama berturut-turut. Namun jika disandingkan bersama-sama seperti di atas, maka akan dibaca sebagai sōunzan, bukan hayakumoyama! Nggak masuk akal, kan?
Inilah yang menjadi momok terbesar bagi mereka yang mempelajari huruf
Kanji Jepang. Dibandingkan dengan huruf Kanji Cina, jumlah huruf Kanji
yang ditetapkan pemerintah Jepang sebagai Kanji sehari-hari (jōyō kanji)
memang tidak terlampau banyak, “hanya” 1945 saja (bandingkan dengan
sekitar 4000 Kanji umum di Cina), namun aturan cara baca yang sangat
tidak logis dan konsisten menjadikannya sangat sulit untuk dikuasai,
bahkan bagi orang Jepang sendiri sekalipun. Rata-rata orang Jepang yang
mengenyam pendidikan hingga level SMA mengerti cara menulis sekitar 2000
huruf Kanji dan arti masing-masing huruf (termasuk 1945 Kanji
sehari-hari di atas), namun belum tentu mereka tahu bagaimana membaca
huruf-huruf tersebut dengan benar jika dipadankan satu sama lain. Itulah
sebabnya mengapa mereka yang tidak mengenyam pendidikan yang tinggi
(termasuk ibu-ibu rumah tangga dan para lanjut usia) masih mampu
mengerti isi berita suatu majalah atau koran, namun belum tentu mampu
membacanya sesuai kaidah.
Oleh sebab itu, diciptakanlah huruf bantu yang disebut Furigana (atau
Rubi). Furigana ini biasanya menyempil di bagian atas huruf Kanji
sebagai panduan cara membaca Kanji dengan benar, seperti di bawah ini
(ditandai dengan panah merah di atas tulisan Nihon):
Sudah barang tentu tidak semua Kanji ditulisi Furigana (capek dong!)
Hanya buku-buku pelajaran, buku anak-anak atau remaja, serta
kombinasi-kombinasi huruf Kanji yang tidak umum seperti termasuk nama
orang/tempat, akronim, dan sebagainyalah yang dibumbui dengan Furigana.
Intinya supaya sang pembaca tahu bagaimana mengucapkan atau membaca
kata-kata tersebut dengan baik dan benar.Sifat bangsa Jepang yang super nyeleneh seringkali juga menjadikan Furigana sebagai ladang berkreativitas yang menjadikan Kanji lebih njlimet lagi! Mari kita lihat contoh berikut ini:
Masih ada lagi yang lebih ajaib, yaitu cara penulisan nama dalam bahasa Jepang. Tapi supaya tidak kepanjangan, saya sambung di tulisan berikutnya saja ya.
Minum Panadol dulu, gih!